Senin, 12 Januari 2009

Karunia yang tiada tara Part 2



Tiba tiba kakiku bergetar, keringat dingin mulai mengalir disekujur tubuh...Tuhaaan...kumohon jangan perlihatkan kerapuhanku pabila kuberhadapan dengannya,aku benar tak mampu mengendalikan emosiku...kau rupanya masih ada dalam setiap ingatanku...'vie..kau masih marah padaku..?' tiba tiba dia mulai meraih tanganku, dan aku berusaha melepaskan genggaman tangannya,dan dengan isyarat kuanggukan kepalaku...'yah aku masih sakit karenamu' ucapanku cukup jelas didengarnya, sambil menahan emosiku kuberlari menjauh darinya...Tuhaan aku tak pernah mampu melupakannya, aku masih sangat mencintainya....dan yang ada dalam pikiranku aku ingin dia mengejarku saat aku berlari darinya, namun itu mungkin hanya hayalanku saja...tak mungkin dia mengejarku, karena aku hanya masa lalu baginya...sesaat aku terdiam...dan berhenti berlari...tiba tiba saja tangan itu meraihku lagi...dan tubuhku bergetar lagi...'Vie maafkan aku atas khilafku selama ini,saat itu aku benar benar tak mampu mengendalikan emosiku, yang sebenarnya aku juga sangat menyayangimu, aku terlalu egois..aku sangat angkuh untuk mengakui kalau kau adalah segalanya bagiku...dan selama 4 tahun ini aku mencarimu...kau menghilang seperti ditelan bumi...dan aku hampir putus asa mencarimu Vie...kau kemana saja...?'dadaku kembali berdegup kencang...Tuhaan mimpi apa aku semalam...dan aku tahu ni pasti hanya khayalanku semata..saat kubuka mataku...Dimas sudah tepat dihadapanku sambil mencoba memelukku, dan aku benar tak berdaya karena aku juga sangat meridukannya, saat dia memeluk tubuhku terasa begitu damai...dimas ..ucapku lirih...sambil menahan tangis...aku hanya ingin melupakan dirimu...semakin aku berusaha melepaskan pelukannya semakin erat dia memelukku....Dengan sekuat tenaga aku mencoba melepaskan pelukannya dan akhirnya dia mulai melemah, 'Dimas kamu harus sadar aku bukan lagi istrimu!...kau tak pantas begini padaku...aku bukan milikmu lagi'..ucapku...sambil berusaha menjauh darinya,kutahan semua emosiku dan dengan tiba tiba Dimas juga terhenyak..'maafkan aku vie' aku sangat merindukan dirimu...aku tak dapat mengendalikan rasa ini...maafkan aku vie'
dia berusaha meyakinkan kalau itu adalah suatu kekeliruan,Dimas kalau kau tahu sebenarnya aku sangat bahagia kau peluk...dan aku ingin selamanya berada dalam pelukanmu, namun aku kini telah dewasa dan tahu aturan kalau kita telah bercerai, kita tak ada dalam ikatan pernikahan, dan bukannya aku tak merindukanmu..aku bahkan selalu berharap kau akan memeluk aku setiap saat..itu yang selalu aku impikan, aku benar benar mencintaimu...seluruh jiwa ragaku mencintaimu....Namun aku takut akan dosa..aku adalah orang yang taat agama...dan aku tahu tentang aturan dalam agama...kita tak akan pernah dapat seperti dulu lagi....memang kita pernah bersatu namun itu kan dulu dan aku kini sedang berusaha sekuat tenaga aku untuk melupakanmu.
Kenapa kau datang secara tiba-tiba bagai petir disiang bolong saja...aku belum siap melihatmu...aku sangat kaget melihatmu...namun aku masih terdiam..'Dimas ...aku juga sangat merindukanmu...namun kamu tahu aku sangat sedih atas semua perlakuanmu dulu padaku dan itu berbekas hingga kini'...aku selalu berusaha memaafkan semua kesalahanmu aku tahu mungkin kamu khilaf...namun kalau kamu khilaf kau tak akan sejauh itu meruntuhkan pernikahan kita'..ku coba sadarkan dia perlahan...sepertinya dimas dapat memahami aku..dan sungguh pertemuan ini sangat kaku...tampak diraut wajah dimas kekecewaan yang mendalam...kucoba buat dia tersenyum...'kau tampan kalau sedang tersenyum dimas..'ucapku...dan berhasil..dia tersenyum..oh Tuhaan senyumannya...ingin ku sentuh senyuman itu....dan kucium..wjah tampannya...astagfiruloh...aku benar benar telah terhipnotis oleh semua yang ada pada dia...padahal selama ini dia yang selalu menyakiti aku...Dimas..mendekati aku lagi dan berbisik 'aku ingin kembali vie'...aku sangat mencintaimu ..aku tak ingin kehilanganmu ..aku akan berusaha berubah untuk kamu vie'...berilah aku kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahanku...please...'dia berusaha meyakinkan aku...dan aku tak kuasa mendengar bisikannya..aku hanya menganggukan kepala...dan berlalu meninggalkan nya...'beri aku waktu dimas....' kataku sambil berlalu

Tidak ada komentar: