Selasa, 13 Januari 2009

karunia tiada tara part 3


Yang pada akhirnya kita berdua memutuskan untuk menikah lagi....bahagianya aku mendapatkan dia kembali dalam pelukan aku...dan kita berusaha membina rumah tangga yang diridhoi oleh Alloh SWT..itu yang aku harapkan...selang setahun aku hamil...dan setelah lama yang aku nantikan akhirnya lahir juga seorang bayi mungil, sangat cantik...sangat manis...dia sepertinya mirip sekali dimas...lengkap sudah kebahagiaan ini, dan aku mulai terbiasa dengan kehidupan rumah tangga dengan buah hati yang sangat aku sayangi, beranjak besar aku mulai dapat meninggalkan dia untuk bekerja, namun entah mengapa dimas tak setuju kalau aku harus meninggalkan pekerjaan itu dan sebagai wanita yang taat akan suami dan menghargai semua keinginannya aku tak bekerja lagi..aku hanya mengurus sikecil yang tumbuh semakin cantik....tanpa terasa aku hamil lagi..dan untuk hamilku yang kedua ini aku aga rewel...dan aku juga tidak tahu kenapa sangat rewel dan rapuh...hingga membuat Dimas kesal...maaf kan aku sayang...aku berusaha menahan semua keinginanku, dan tanpa terasa lahirlah anakku yang kedua..bayi yang sangat tampan sekali....kuat sekali..aku sangat bahagia atas semua karunia yang tiada tara ini..alhamdulilah ucap syukurku kehadirat illahi....Tuhaan aku benar benar bahagia....anakku yang pertama aku beri nama aulia..dan anakku yang kedua aku beri nama bagas...aulia tumbuh dewasa..dan sangat cantik..begitupun bagas..sangat tampan...8 Tahun sudah berlalu anak anaku mulai tumbuh sangat cepat..mereka anak anak yang tangguh dan pintar, Namun ada sedikit ganjalan yang selalu aku rasakan Dimas sangat perfecsionist..aulia harus selalu dapat ranking, nilai tak boleh dibawah angka 8...dan kalau itu terjadi amarahnya pasti memuncak dan aku yang selalu kena sasaran amarahnya, Tuhan aku telah berusaha semampuku mendidik kedua anak anakku...aulia sangat sayang padaku...dia berusaha untuk selalu ranking pertama...dan aku sangat bangga padanya, selain mandiri dia kuat sekali.
Suatu hari aku berkunjung kerumah mertuaku, dan apa yang terjadi..aku benar benar tak faham akan keluarga dimas..aku benar tak mengerti, mertuaku selalu mengaturku dan aku benar layak pembantu...tak dapat aku menyeka peluhku..setiap hari aku bekerja tanpa batas..dan aku coba untuk sabar..karena aku benar hanya ingin membahagiakan Dimas...itu saja..meski aku harus bermandi peluh aku tetap berusaha untuk tegar...dirumahnya yang megah dan tertata rapih semuanya bersih...semuanya indah..dan itu harus tetap seperti itu tak boleh ada secuil kotoranpun menempel dimanapun di setiap sudut rumahnya sangat rapih dan bersih....dan setiap hari selama seminggu itu pula aku membersihkan tiap jengkal rumahnya, memasak untuk keluarganya juga keluarga kecilku tentu,tak ada pembantu dirumah yang sebegitu besar...aku hanya tertegun....dan akhirnya aku dapat bernafas lega setelah pulang kerumahku yang meski kecil tetap adalah istanaku.
Malam itu dimana dimas selalu pulang larut malam, dan dia tampak sangat diam sekali, aku mencoba memecah kesunyian, ada yang lain dari tatapan matanya,'kau tak apa apa kan sayang...' ucapku sangat pelan..Namun entah mengapa Dimas menatapku tajam...dan berteriak..'ini semua gara gara kamu vie'aku kembali padamu sungguh saat ini aku tak bahagia vie'...aku benar benar menyesal kembali padamu ....aku menyesal vie'...sambil berlalu...dan aku hanya kaget mendengar semua kata katanya yang sangat menyakitkan itu...oh Tuhaan ada apa dengan Dimas...?' apakah ada yang salah dengan perlakuanku selama ini, perasaan selama 8 tahun ini aku baik baik saja bersamanya...mengapa dia baru mengungkapkannya saat aku benar benar merasa sangat bahagia hidup bersamanya.Aku tak sanggup menerima perubahan dimas yang sangat mendadak seperti ini Tuhaaan.aku sangat belum siap melihat amarah menguasai dirinya lagi...aku tak mau kehilangan dia untuk yang kedua kalinya.

Tidak ada komentar: